Tas Anyaman Plastik Ngawi Tembus Pasar Ekspor

Ngawi - Kerajinan tas anyaman dari bahan plastik di sentra kerajinan tas anyaman plastik Manunggal di Desa Poh Konyal, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, telah berhasil menembus pasar ekspor.

Pemilik usaha kerajinan tas anyaman plastik Manunggal, Suwardi, Senin mengatakan, kebutuhan ekspor tas ini cukup besar dengan omset mencapai ratusan juta rupiah per bulannya. Selain memenuhi kebutuhan pasar di sejumlah daerah di Indonesia, tas anyaman plastik ini juga sangat diminati pasar luar negeri.

"Ekspor tas dilakukan, khususnya ke negara Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, dan Korea. Permintaannya lumayan tinggi, terlebih Negara Jepang," ujar Suwardi.

Menurut dia, melalui 15 tenaga kerja yang dimilikinya, Suwardi mampu menghasilkan lebih dari 20 ribu buah tas plastik setiap bulannya. Sedangkan, rata-rata jumlah ekspor ke beberapa negera tersebut, hingga mencapai 10 ribu tas setiap bulannya.

Harga jual tas khusus untuk yang diekspor, berkisar antara Rp11 ribu hingga Rp170 ribu per 10 buahnya. Sementara untuk pasar lokal, di jual antara Rp5 ribu hingga Rp60 ribu per buahnya.

"Untuk memenuhi pasar lokal, dibutuhkan hingga 10 ribu tas setiap bulannya. Pasarnya ke berbagai kota besar di Indonesia," terang dia.

Omset penjualannya sendiri hingga mencapai ratusan juta Rupiah setiap bulannya. Namun ia mengaku masih kesulitan tenaga kerja yang terampil untuk memenuhi pesanannya. Terlebih saat musim tanam dan panen, merupakan saat sulit mendapatkan tenaga kerja.

"Biasanya kalau masa tanam dan panen, warga desa sekitar banyak yang bekerja di lahan mereka sendiri. Namun setelah itu, mereka balik lagi. Pekerja saya yang tetap berjumlah 15 orang," kata Suwardi.

Usaha ini sendiri sudah berjalan sejak 15 tahun terakhir. Ide usaha ini justru berawal setelah Suwardi terkena pemutusan hubungan kerja di salah satu perusahaan tas anyaman di Jakarta.

Awalnya, pengembangan bisnis ini terkendala modal. Ia mengaku telah berulang kali mengajukan bantuan kredit dan modal dari dinas terkait Pemerintah Kabupaten Ngawi, namun tidak pernah ada realisasi.

Berbekal dengan kegigihannya, ia terus berkarya dan mengikuti berbagai pameran. Kini usahanya telah menembus pasar luar negeri.

Untuk mengembangkan usahanya, pihaknya harus melatih sejumlah warga desa sekitar agar memiliki kemampuan bekerja membuat anyaman tas ini. Hal ini dilakukan karena proses usaha yang digelutinya cukup menjanjikan.

Sumber : antarajatim.com

Daftar Isi









====================================================================================

Kripik Tempe Khas Ngawi | Prandon

Kripik Tempe Prandon Ngawi.

Selain diposisikan sebagai pelengkap makanan utama, tempe juga dikenal sebagai jajanan tradisional yang lezat dan sehat.
Biasanya tempe diolah untuk dijadikan lauk pada makanan. Tapi ada juga beberapa orang yang menjadikannya sebagai keripik. Camilan ini banyak dijumpai di beberapa kota yang ada di Jawa Timur. Seperti Malang dan Ngawi.
Di Kabupaten Ngawi pembuat keripik tempe dapat dijumpai di Desa Sadang, Prandon. Salah satu dari sekian banyak pembuat adalah Kemis, pemilik UD. IKA Keripik Tempe Khas Ngawi.
Pria berusia 47 tahun itu ditemui EastJava Traveler dirumahnya yang berukuran sekitar 700 meter persegi, dalam rangkaian Press Tour Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Timur beberapa waktu lalu. “Dulu di desa ini ada yang namanya Pak Durokman yang jual keripik tempe, dan dia adalah orang yang pertama kali mencetuskan untuk membuat keripik tempe di desa ini,” urainya.
Sejak dahulu Kripik Tempe ini sendiri memang merupakan salah satu makanan khas dari Kota Ngawi. “Sebenarnya cara membuat Kripik tempe ini cukup mudah sekali karena kedelainya sudah ada dan sudah siap tinggal di olah saja,” tutur pria berambut ikal ini.Yang mendasari bapak satu putri ini untuk membuat kripik tempe, adalah karena memang dirinya ingin mengembangkan usahanya yang telah ia rintis sejak 1985. “Saya dulu hanya pembuat tempe, saya merasa permintaan keripik tempe di sekitr saya semakin banyak maka disinilah saya yakin bisa berkembang,” ujar Kemis sambil tersenyum.
Di dalam rumahnya banyak bertumpuk karung berisikan kedelai yang siap di masak untuk di jadikan tempe maupun kripik tempe. Sedangkan di belakang rumahnya tiga orang wanita sedang asyik menggoreng tempe dan diantaranya terdapat pula dua orang wanita sedang mencampur adonan antara campuran tepung beras, telur, dan tempe mentah. “Iya diuleni (dicampur) dulu mas sekitar satu sampai setengah jam lalu bisa di goreng,” ucap Ika putri dari Kemis.roses pembuatan kripik tempe sebenarnya tak jauh beda dengan pembuatan tempe sendiri. Mulai dari kedelai yang direndam dalam sebuah air kurang lebih dua hari lalu dicampur dengan ragi hingga terlihat mengembang setelah itu tempe jadi bisa di rebus atau di goreng maka jadilah yang namanya kripik tempe.
Dalam satu hari inipun Kemis mampu membuat sampai 13 Lonjor tempe yang siap dijualbelikan baik itu dalam keadaan berupa kripik tempe maupun tempe.
“Kami membuat keripik tempe dengan rasa biasa saja,” kata wanita berusia 24 tahun ini. Namun dengan banyaknya permintaan dengan macam-macam rasa. “Mulai dari rasa manis atau pedas hingga asin tinggal nantinya diadonannya saja kita berikan gula, atau garam hingga secukupnya,” tukasnya.
Sumber :eastjavatraveler.com

Soto Ngawi Raja Angkring Terkenal

Jika anda berjalan di sepanjang jalan Margonda, Depok, pasti banyak menemui kuliner yang baru bermunculan. Tetapi, ada kuliner yang telah 10 tahun bercokol di daerah tersebut dan masih eksis, itulah Soto Ngawi Raja Angkring.

Warung soto yang terletak di seberang Universitas Gunadarma ini menyajikan kuliner khas Jawa Timur dan Jakarta. Deretan menu soto yang dijajakan antara lain paket Soto Ngawi dengan pilihan ayam, ayam kampung, sapi, atau kikil, lalu paket Sop bertabur  ayam, ayam kampung, sapi, iga, kikil, atau kambing, begitu pula dengan paket Soto Betawi.
Ada pula Tongseng dengan pilihan deging ayam, kambing, atau sapi, serta Tengkleng iga kambing, iga sapi, dan kikil. Jika Anda tak terlalu suka menu berkuah, Anda dapat memesan Pecel Madiun, Ayam Bakar, Bebek Bakar, Omelet Telur ata daging, bahkan Nasi Goreng.
Untuk rasa, tak perlu dikhawatirkan. Pasalnya, Anda dapat terlena sedapnya kuah dari berbagai macam rempah-rempahan dipadu dengan daging yang empuk. Untuk Soto Ngawi, disajikan dengan toping kentang iris, kacang tanah goreng, kecambah, soun, dan seledri memberikan kejutan tersendiri di mulut. Renyah dan kriuk.
Sedangkan untuk Tongseng Sapi, kuahnya terasa ringan dengan kekentalan yang pas. Efek kriuk pun tecipta pada gabungan kol dan tomat. Dan, dagingnya pun empuk. Tak perlu perlawanan ketika makan.
Untuk melengkapi makan Anda, segelas es teh yang wangi, legi (manis), dan kentel alias wasgitel layak dinikmati. Selain itu, ada pula Es Jeruk, es Teler, Es Lemon Tea, softdrink, hingga Teh Tarik.
"Saya sering makan di sini. Karena saya cocok dengan rasa kuah sotonya. Mantab," ujar Rendy yang datang dengan teman-temannya.
Berapa ribu rupiah yang dapat ditebus untuk seporsi Soto Ngawi?
Harga di sini sangat terjangkau, mengingat kualitas rasa yang selangit. Untuk makanan dibanderol Rp 10 ribu - Rp 17 ribu, plus nasi. Minumannya dipatok Rp 3 ribu - Rp 11 ribu. Penasaran?
Segera datangi Soto Ngawi Raja Angkring. Buka setiap hari, mulai pukul 11.00 - 23.00 WIB.
Soto Ngawi Raja Angkring menerima pesanan dari menu soto hingga nasi boks. Hubungi 0812-8883-4519 dan 0815-1038-9709.
 http://www.tribunnews.com/2012/03/27/soto-ngawi-raja-angkring-harga-terjangkau-rasa-memukau

Daftar Isi