Angin Ribut Hantam Kota Ngawi, Diperkirakan 32 Rumah Rusak
Hujan deras disertai angin kencang terjadi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur yang mengakibatkan lebih dari 32 unit rumah penduduk di Desa Banyuurip, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, rusak. Bencana angin ribut disertai hujan lebat itu juga mengakibatkan satu orang warga mengalami luka parah karena tertimpa atap rumah yang roboh.
Hingga Rabu (10/10) pagi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi masih mendata jumlah kerugian akibat bencana itu. Kerugian akibat hujan deras dan topan itu diperkirakan mencapai ratusan juta.
“Rumah semi permanen yang roboh itu milik Suwono dan menimpa Slamet, kerabat Suwono yang tidak sempat menyelamatkan diri. Kerusakan akibat bencana perdana ini bervariasi, mulai dari atap genting rumah yang melorot hingga berterbangan diterpa angin lesus (topan),” kata Kepala Desa Banyuurip, Nasir, yang dihubungi, hari ini.
Hujan deras juga mengguyur Kabupaten Lumajang bagian Barat dan Selatan yang mengakibatkan bencana tanah longsor di beberapa titik di Jalur Lintas Selatan (JLS), Selasa (9/10) petang. Beberapa titik longsor itu di antaranya, Jalan Raya Lumajang-Malang di titik Piket Nol, di kilo meter (KM) 45 arah Turen, Malang dari Lumajang dan di jalan KM 29 Pasirian.
Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kabid PKL-BPBD) Kabupaten Lumajang, Hendro Wahyono, mengatakan longsoran lainnya juga terjadi di Desa Tamanayu, yang berada di wilayah perbatasan Kecamatan Tempursari-Pronojiwo. “Bencana alam tanah longsor di Tamanayu ini akibat kontur tanah tebong yang ambruk karena labil setelah diguyur hujan lebat,” katanya.
Tidak jauh dari lokasi itu, juga terjadi beberapa titik longsoran lainnya dengan panjang bervariasi mulai dari lima hingga 10 meter. Di jalur Desa Tamanayu ke Dusun Jenggrong juga terjadi longsoran dengan panjang 10 meter dengan ketinggian lima meter. Longsoran tanah sempat menutup akses jalan untuk masuk ke Dusun setempat. Bahkan ada longsoran yang meluber ke rumah warga.
“Kita memobilisasi warga untuk membersihkan badan jalan dari longsoran agar tidak mengganggu arus lalu lintas,” kata Hendro, sambil menambahkan, bencana tanah longsor di Kabupaten Lumajang akibat hujan lebat perdana kali ini tidak sampai menimbulkan kerusakan berarti dan tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Diakui Hendro, untuk mengatasi longsoran saat memasuki musim penghujan, khususnya di jalur Lumajang-Malang, BPBD Kabupaten Lumajang membutuhkan kesiapan alat berat berupa bego yang disiagakan di sekitar daerah rawan longsor sepanjang Piket Nol.
http://www.beritasatu.com/nasional/76852-angin-ribut-hantam-ngawi-32-rumah-rusak.html