NGALAP BERKAH PADA MALAM SURO DI ALAS SRIGATI

ALAS SRIGATI NGAWI. Siapapun juga yang gemar wisata spiritual pastinya kenal dengan Alas Ketonggo atau biasa disebut dengan Srigati. Kalau dicermati kawasan tersebut memiliki kekuatan mistis terbukti setiap malam pergantian tahun Hijriyah atau dikenal dengan malam Suro selalu dipadati ribuan pengunjung dari berbagai daerah.

Seperti Madiun, Solo, Yogjakarta, Semarang, Kediri dan Jakarta. Pada pergantian tahun 1433 Hijriyah pada malamnya menjelang 1 Muharram atau 1 Suro, kawasan Srigati dibanjiri pengunjung sejak sore hari, Sabtu malam (26/11). Menjelang tengah malam mereka langsung menuju beberapa tempat yang dianggap memiliki kekuatan magic seperti pertapaan Palenggahan Agung Srigati, Sendang MintoWiji,Sendang Drajat, Pertapaan Dewi Tunjung Sekar, Umbul Jambe, Sendang Penguripan, Kori Gapit, Kali Tempur Sedalem, dan Pesanggrahan Soekarno.

Menurut keterangan juru kunci Srigati, Ki Among Jati, para pengunjung setelah sampai di tempat-tempat yang sakral langsung melakukan semedi atau ngalap berkah. “Disini pengunjung mempunyai berbagai permintaan untuk dikabulkan dari Yang Maha Kuasa, seperti minta kesehatan, keselamatan dan masih banyak lagi dan jangan dianggap di Alas Srigati ini melakukan hal-hal yang menyimpang,” terang Ki Among Jati. Memang mendasar rumor yang ada bahwa Srigati ini dijadikan tempat tujuan seperti meminta pesugihan, ngalap berkah, meminta agar karirnya lancar sampai orang yang dirasa memiliki sedikit kemampuan untuk menarik senjata atau barang pusaka yang diduga banyak tersebar di tempat tersebut, dan ada juga yang meminta judoh.”Jangan berpikir di Srigati sebagai tempat untuk musrik semua yang dilakukan pengunjung tidak lebih meminta keridhoan Yang Maha Kuasa,” lanjut Ki Among Jati.

Kemudian dari penelusuran yang ada ketika mengunjungi Kali Tempur Sedalem, dari sinilah terlihat jelas ditengah pertemuan dari dua sungai pengunjung saling berendam di air sambil menyalakan hio atau sejenis dupa. “Disini hanya meminta agar rejeki saya dimudahkan,” kata Sujarwo,pengunjung yang mengaku dari kota Solo. Tambah Sujarwo, dirinya bersama keluarga mengaku setiap malam Suro selalu berkunjung ke Srigati untuk melakukan meditasi dengan harapan bisnisnya yang sudah dijalankan bertahun tahun selalu lancar. Sebagian orang menyebutkan mempercayai bahwa petilasan Srigati dulunya sebagai tempat persinggahan Prabu Brawijaya setelah kalah perang melawan pasukanya Raden Patah dari Demak sekitar tahun 1293 Masehi. (pr)



smbr : http://www.sinarngawi.com/2011/11/ngalap-berkah-malam-suro-di-alas.html